Kali ini kami akan membahas mengenai alat yang bernama mikroskop.
Alat yang swering kita jumpai dalam laboratorium sains,kususnya dalam
laboratorium biologi. Tentunya sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai
mikroskop, kita akan mendefinisikan dulu mengenai alat ini. Apakah
mikroskop itu?
Mikroskop merupakan salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium
sains, dimana alat ini memiliki fungsi untuk mengamati obyek yang
berukuran sangat kecil (mikroskopis) sehingga akan tampak lebih besar
dari ukuran aslinya. Hal ini akan mampu membantu dalam memecahkan
persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil serta akan
membantu penelitian khusunya dalam biologi. Untuk mengetahui mikroskop
maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan
pemeliharaannya.
KOMPONEN MIKROSKOP
a. Lensa Okuler, yaitu lensa ini memiliki fungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif. Perbesaran
bayangan yang dibentuk berkisar antara 4 -25 kali. Pada alat ini
terletak dibagian atas tabung dekat dengan mata pengamat.
b. Lensa Objektif, lensa ini bekerja dalam pembentukan bayangan
pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan
terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah
memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai
dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X dan
mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah
suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.
c. Tabung Mikroskop (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
d. Makrometer (Pengatur Kasar) dan Mikrometer (Pengatur Halus),
komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada
mikroskop dengan tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk
menaik turunkan tabung sekaligus lensa objektif. Pada mikroskop dengan
tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaik turunkan meja
preparat.
e. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
f. Diafragma, berfungsi mengatur banyak sedikitnya sinar yang masuk.
Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
g. Kondensor, bagian ini tersusun dari lensa gabungan yang memiliki
fungsi mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik
turunkan.
h. Meja Preparat, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan
di amati. Objek diletakkan di meja dengan yang dijepit oleh penjepit.
Dibagian tengah meja terdapat dengan untuk dilewat cahaya. Pada jenis
mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik-turunkan. Pada
beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat
dinaik-turunkan.
i. Penjepit, alat ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
j. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat
ditegakkan atau direbahkan.
k. Kaki, fungsinya untuk menyangga atau menopang mikroskop, sehingga memperkokoh kedudukan mikroskop.
l. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
m. Cermin, tersusun atas dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin
cekung, fungsinya untuk memantulkan cahaya dan sumber cahaya. Cermin
datar digunakan bila sumber cahaya cukup terang, dan cermin cekung
digunakan bila sumber cahaya kurang. Cermin dapat lepas dan diganti
dengan sumber cahaya dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah ada
sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki),sehingga cermin
ini tidak ada.
JENIS-JENIS MIKROSKOP
Perkembangan zaman dan teknolgi membuatbentuk dan jenis mikroskop
semakin maju dan canggih. Dari mikroskop yang paling sederhana yaitu
mikroskop cahaya, mikroskop stereo sampai yang modern seperti mikroskop
elektron. Semakin modern, perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan
rinci. Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati,mikroskop dibagi
dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop
tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop ini mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Pada mikroskop
jenis ini terdapat tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan
kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang
tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Lensanya terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Komponen pada
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya
terletak pada ruang ketajaman lensa,dimana pada mikroskop stereo ruang
ketajaman lensanya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop
cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati. Selain itu juga mikroskop ini memiliki sumber cahaya yang
berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron
sendiri digunakan sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe mikroskop
elektron, yaitu mikroskop elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron
transmisi (TEM).
MEMELIHARA MIKROSKOP
Setelah kita mengenal apa itu mikroskop dan juga bagian-bagian dari
mikroskop. Maka selanjutnya kita perlu memperhatikan bagaimana
penggunaan mikroskop. Hal ini bertujuan agar mikroskop lebih
terpelihara.
a. Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak,
dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang
lain menyangga pada dasar atau kakinya.
b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam
keadaan tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi
mikroskop dengan Tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan
Tabung miring.
c. Preparat basah harus selalu ditutup dengan gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop.
d. Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel
penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.
e. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu
poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa
sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.
f. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
g. Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol
sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi
telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
h. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
i. Selalu menjaga kebersihkan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.
j. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih
dari bahan halus (flenel) setiap akan menggunakan mikroskop.
k. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif
dengan perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
Demikian sedikit info mengenai alat yang bernama mikroskop. Semoga bermanfaat^_^.
Sumber :
– http://www.scribd.com/doc/33048939/Jenis-Jenis-Mikroskop
– http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya/
– http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar