Jumat, 20 Maret 2015

Hakikat Interaksi Manusia dan Lingkungan

Semua manusia di muka bumi ini hidup dalam lingkungan tertentu. Dalam skala luas, manusia hidup dalam negara yang berbeda-beda, kota yang berbeda-beda, sampai pada lingkungan terkecil seperti lingkungan rumah tangga yang pasti berbeda-beda pula.

Lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, mineral, energi surya, serta flora dan fauna baik yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana cara menggunakan lingkungan fisik tersebut. (sumber: wikipedia)


Hakikat Interaksi Manusia dan Lingkungan
Interaksi Manusia dan Lingkungan
Secara sederhana, lingkungan merupakan ruang yang ditempati oleh makhluk hidup dan benda yang tak hidup. Kehidupan manusia tentu saja tak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Contohnya kita bernapas dari udara dari lingkungan sekitar kita. Semua aktivitas manusia seperti makan, minum, dan menjaga kesehatan semuanya memerlukan lingkungan.

Lingkungan adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak. Komponen lingkungan dapat dibedakan menjadi (1) lingkungan abiotik, (2) lingkungan biotik, (3) lingkungan sosial dan budaya. Lingkungan abiotik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, pasir, udara, bebatuan dan lain-lain. Lingkungan biotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, tumbuhan dan hewan. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk hidup.

Pada awalnya, interaksi manusia dan lingkungan lebih bersifat alami dan mencakup komponen-komponen seperti, abiotik, biotik, dan sosial budaya. Dengan berkembangnya peradaban manusia, kita dikelilingi oleh berbagai bentuk artefak, peralata, kendaraan dan benda-benda lain hasil karyanya. Benda-benda tersebut selanjutnya menjadi bagian dari lingkungan secara keseluruhan. Bahkan di daerah perkotaan, lingkungan didominasi oleh komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, gedung bertingkat, permukiman, perkantoran, hotel, dan lain-lain. Lingkungan alam telah diganti atau diubah secara besar-besaran oleh lingkungan buatan atau binaan manusia.

Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua cara.
Pertama, manusia dipengaruhi oleh lingkungan.
Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan.

Hakikat Interaksi Manusia dan LingkunganKarakteristik interaksi manusia dan lingkungan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, begitu juga satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Pada masyarakat yang tradisional, ada kecenderungan lingkungan lebih dominan dalam memengaruhi kehidupan manusia seperti halnya dalam lingkungan masyarakat pedesaan. Sedangkan pada daerah yang masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang lebih maju, manusia cenderung dominan sehingga lingkungannya telah banyak berubah dari lingkungan alam menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia,

Begitulah hakikat dari interaksi manusia dan lingkungannya, semuanya tidak terlepas dari kemauan dan rencana dari Allah SWT untuk manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

Manusia sebagai makhluk Allah SWT diperintahkan untuk selalu berbuat baik dan dilarang untuk berbuat kerusakan di atas bumi, sebagaimana firman-Nya da;a, QS. al-Qashasah (28): 77


وَابْتَغِ فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ(77)
Terjemahnya :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Di lain ayat, yakni QS. al-A’rāf (7) Allah berfirman :

… وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Terjemahnya :
… dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”.

Ayat di atas melarang manusia untuk merusak lingkungan,  justeru sebaliknya, ayat tersebut menganjurkan manusia untuk berbuat baik dan  memelihara lingkungannya.

Renungan Hakikat Interaksi Manusia dan Lingkungan

Saat ini semakin banyak manusia yang mengambil dan memanfaatkan sumber daya alam. Tapi, manusia makin boros dalam menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi gaya hidupnya. Akibatnya, alam semakin rusak sehingga daya dukungnya berkurang terhadap kehidupan. Bagaimanakah sikapmu terhadap gaya hidup boros? Apakah kamu juga melakukannya? Jika benar demikian, kamu sebenarnya telah ikut serta merusak lingkungan. Hentikanlah gaya hidup boros yang berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar