KERAJAAN SINGOSARI.
Singasari adalah nama dari sebuah daerah yang terletak di sebelah timur
Gunung Kawi di hulu sungai Brantas. Saat ini daerah tersebut termasuk ke
dalam wilayah Kabupaten Malang di Propinsi Jawa Timur Indonesia. Pada
abad ke-13, Singasari hanya merupakan sebuah desa kecil yang tidak
berarti. Keadaan ini lambat laun berubah bertepatan dengan munculnya
seorang pemuda bernama Ken Arok dari desa Pangkur, yang berhasil merebut
daerah tersebut dari wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri yang saat itu
diperintah oleh Raja Kertajaya pada tahun 1222 Masehi. Sejak saat itu ia
mendirikan kerajaan yang berpusat di desa Kutaraja serta mengambil nama
gelar kebangsawanan sebagai Rajasa Sang Amurwabhumi. Baru kemudian pada
tahun 1254 Masehi, wilayah tersebut diganti nama dengan nama Singasari
oleh cucunya yang bergelar Jaya Wisnuwardhana. Singasari menjadi kota
kerajaan yang menguasai wilayah Jawa bagian Timur dari tahun 1222 sampai
1292 Masehi.
Kerajaan Singasari memiliki keterkaitan dengan kerajaan Majapahit yang
didirikan oleh Nararya Sanggramawijaya pada tahun 1293 Masehi.
Sanggramawijaya atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sebagai Raden
Wijaya adalah cucu dari Narasingamurti dan menantu dari Raja
Kertanegara. Kertanegara adalah raja Singasari terakhir yang meninggal
terbunuh dalam peperangan melawan tentara pemberontak yang mengatas
namakan Kerajaan Kediri di bawah pimpinan Jayakatwang. Raden Wijaya
secara resmi menjadi raja Majapahit setelah berhasil mengalahkan tentara
Jayakatwang yang telah merebut Singasari. Raden Wijaya melakukannya
dengan bantuan tentara Tartar dari China yang awalnya datang ke Jawa
untuk tujuan menaklukkan Singasari yang ternyata sudah terlebih dahulu
diruntuhkan oleh Jayakatwang.
Kisah tentang kerajaan Singasari, pertama kali disiarkan dalam karya
J.L.A. Brandes, Pararaton of het boek der konigen van Tumapel en van
Majapahit uitgegeven en toegelicht, di tahun 1896. Dalam karya tersebut
J.L.A. Brandes membahas tentang kisah pendiri Singasari sebagaimana
tertulis di dalam Serat Pararaton atau yang juga disebut sebagai
Katuturanira Ken Arok. Dimulai dengan cerita tentang Ken Arok yang
kemudian menjadi pendiri kerajaan Tumapel dan mengambil nama abhiseka
Rajasa Sang Amurwabhumi setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kediri.
Sejak saat itu, cerita Ken Arok mulai dikenal di lingkungan kesejarahan
Indonesia.
Pararaton adalah manuskrip jawa kuno yang ditulis dalam bentuk dongeng
yang berbeda dengan bentuk tulisan sejarah. Oleh karena itu beberapa
ahli sejarah menolak kebenaran naskah tersebut. Namun, perlu
diperhatikan bahwa cerita itu tidak diperuntukkan bagi para ahli
sejarah, melainkan bagi masyarakat Jawa Kuno yang pada saat itu banyak
mendapat pengaruh dari kepercayaan Hindu. Maka dengan sendirinya,
manuskrip tersebut dikisahkan sesuai dengan alam pikiran masyarakat yang
membacanya. Ajaran hinduisme, meliputi diantaranya dewa-dewa, titisan,
karma dan yoga. Ajaran itu mempengaruhi alam pikiran masyarakat Jawa dan
kesusasteraannya. Pararaton adalah hasil sastra dari zaman itu, maka
dengan sendirinya sastra Pararaton juga bersudut pandang ajaran
Hinduisme.
Berikut ini adalah ringkasan cerita tentang Ken Arok sebagaimana tertulis di dalam naskah Pararaton.
Bhatara Brahma berjinak-jinak dengan Ken Ndok di lading Lalateng,
kemudian berpesan agar Ken Ndok jangan lagi berkumpul dengan suaminya.
Larangan Dewa Brahma itu mengakibatkan perceraian dengan suaminya Ken
Ndok, Gajah Para. Ken Ndok pulang ke Desa Pangkur, diseberang utara
sungai; Gajah Para kembali ke Desa Campara, di seberang selatan. Lima
hari kemudian, Gajah Para meninggal, konon karena ia melanggar larangan
Dewa Brahma dan karena anak yang masih di dalam kandungan. Setelah
sampai bulannya, Ken Ndok melahirkan bayi laki-laki, yang segera dibuang
di kuburan akibat menanggung malu. Pada malam harinya, seorang pencuri
bernama Lembong tercengang melihat sinar berpancaran di kuburan
tersebut. Saat sinar itu didekatinya nampaklah seorang bayi sedang
menangis. Karena kasihan maka bayi tersebut dibawanya pulang. Segera
tersiar kabar bahwa Lembong mempunyai anak pungut berasal dari kuburan.
Mendengar kabar itu, Ken Ndok dating mengunjungi Lembong dan mengaku
bayi itu anaknya, lahir dari kekuasaan Bhatara Brahma. Anak itu diberi
nama Ken Arok.
Ken Arok tinggal di desa Pangkur sampai dapat menggembalakan kerbau,
namun ia suka berjudi. Harta kekayaan Ayah pungutnya habis diperjudikan.
Ketika ia disuruh menggembalakan kerbau kepala desa Lebak, kerbau
itupun diperjudikannya juga. Akibatnya ayah pungutnya harus membayar
uang ganti rugi. Karena kesal, Ken Arok pun diusir dari rumah. Ditengah
jalan ia bertemu dengan Bango Samparan, penjudi dari Desa Karuman. Ken
Arok dibawa ke tempat perjudian. Pada waktu itu Bango Samparan menang;
menurut anggapannya berkat kehadiran Ken Arok. Oleh karena itu Ken Arok
diajaknya pulang dan dijadikan anak pungut istri tua Bango Samparan yang
kebetulan mandul. Di Karuman, Ken Arok merasa kesepian, karena ia
tidak dapat bergaul dengan anak-anak Tirtaja, istri muda Bango Samparan.
Kemudian ia pergi dan bertemu dengan Tita, anak Sahaja, kepala desa
Siganggeng dan belajar bersama pada seorang guru bernama Janggan. Di
rumah Janggan, ia menunjukkan kenakalannya. Buah jambu milik Janggan
yang masih mentah diambil dan diruntuhkan. Melihat perbuatan itu,
Janggan marah. Ken Arok tidak berani masuk rumah, lalu tidur di luar di
atas timbunan jerami kering. Ketika Janggan keluar di malam hari, ia
terkejut melihat sinar berpancaran dari timbunan jerami. Ketika
didekatinya, ternyata sinar itu berasal dari Ken Arok. Sejak saat itu
Janggan sangat menyayangi Ken Arok.
Ken Arok dan Tita tinggal di sebuah pondok di sebelah timur Siganggeng
untuk menghadang para pedangang yang lewat, namun kenakalannya tidak
sampai disitu saja. Ia berani pula merampok dan merogol gadis penyadap
di Desa Kapundungan. Ken Arok menjadi perusuh yang mengganggu keamanan
wilayah Tumapel dan menjadi buruan Akuwu (Penguasa daerah). Ken Arok
lari dari satu tempat ke tempat lain. Tiap tempat yang didatanginya
menjadi tidak aman, namun ia selalu dapat lolos dari bahaya berkat
perlindungan Bhatara Brahma.
Ketika Ken Arok berguru kepada Mpu Palot di Turnyatapada, ia diutus
untuk mengambil emas pada kepala desa Kabalon. Orang-orang Kabalon tidak
percaya bahwa ia adalah utusan Mpu Palot. Karena marah, salah seorang
diantara mereka ditikamnya, lalu ia lari ke rumah kepala desa. Segenap
penduduk Desa Kabalon mengejarnya, masing-masing bersenjatakan golok
atau palu. Sekonyong-konyong terdengar suara dari langit yang berkata:
“Jangan kau bunuh orang itu. Ia adalah puteraku. Belum selesai tugasnya
di dunia!”. Mendengar suara itu para pengejarnya berhenti, lalu bubar.
Sementara itu, diketahui oleh orang-orang Daha (Kediri) bahwa Ken Arok
bersembunyi di Turnyatapada. Dalam kejaran orang-orang Daha, Ken Arok
lari ke Desa Tugaran, dari Tugaran ke Gunung Pustaka dan dari situ
mengungsi ke Desa Limbahan; dari Desa Limbahan ke Desa Rabut, akhirnya
sampai Panitikan. Atas nasihat seorang nenek ia bersembunyi di Gunung
Lejar. Dalam persembunyiannya di Gunung Lejar, ia mendengar keputusan
para Dewa bahwa ia telah ditakdirkan menjadi raja yang akan menguasai
Pulau Jawa.
Brahmana Lohgawe datang dari India ke Pulau Jawa menumpang di atas tiga
helai daun kakatang, diutus oleh Bhatara Brahma untuk mencari orang yang
bernama Ken Arok. Ciri-cirinya: tanganya panjang melebihi lutut; rajah
telapak tangan kanannya ialah cakra, rajah telapak tangan kirinya
bertanda cangkang kerang. Kata Bhatara Brahma, ia adalah titisan Dewa
Wisnu di suatu candi. Dengan jelas diberitahukan kepadanya, Dewa Wisnu
tidak ada lagi di candi pemujaan, karena telah menitis pada orang yang
bernama Ken Arok di Pulau Jawa. Ia diperintahkan mencarinya di
perjudian. Oleh karena itu, sesampainya Brahmana Lohgawe di Pulau Jawa,
ia segera menuju Desa Taloka bertemu dengan Ken Arok.
Ken Arok dibawanya menghadap Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Setelah mendengar uraian pendeta Lohgawe bahwa ia baru saja dating dari
Jambudwipa dan maksud kedatangannya ialah untuk menitipkan anak
angkatnya, Ken Arok diterima oleh Tunggul Ametung sebagai pembantu.
Istri Tunggul Ametung sangat cantik bernama Ken Dedes, anak tunggal
seorang pendeta Budha di Panawijen bernama Mpu Purwa. Konon ketika
Tunggul Ametung datang di Panawijen untuk meminang Ken Dedes, kebetulan
Mpu Purwa sedang bertapa di tegal. Karena tidak dapat menahan nafsunya,
Ken Dedes dilarikan ke Tumapel dan dikawininya. Ketika Mpu Purwa pulang
dari pertapaan, mendapatkan rumahnya kosong, lalu menjatuhkan kutuk:
“Semoga yang melarikan anak saya tidak akan selamat hidupnya; semoga ia
mati kena tikaman keris. Semoga sumur dan sumber air di Panawijen
semuanya kering sebagai hukuman kepada para penduduknya, karena mereka
itu segan memberitahukan penculikan anak saya. Semoga anak saya yang
sudah mendapat wejangan karma amamadangi tetap selamat dan mendapat
bahagia!”.
Ketika Ken Arok datang di Tumapel, Ken Dedes telah hamil. Bersama
suaminya, ia naik kereta berpesiar ke taman Baboji. Pada waktu Ken Dedes
turun dari kereta, tersingkap kain dari betis sampai pahanya. Ken Arok
terpesona melihatnya karena rahasia Ken Dedes berpancaran sinar.
Sepulangnya dari taman, peristiwa itu diceritakan oleh Ken Arok kepada
pendeta Lohgawe. Jawab Lohgawe: “Wanita yang rahasianya menyala, adalah
wanita nareswari. Betapapun nestapanya lelaki yang menikahinya, ia akan
menjadi raja besar.” Mendengar ujaran itu, Ken Arok terdiam. Timbul
niatnya untuk membunuh Tunggul Ametung, namun Lohgawe tidak setuju.
Ken Arok meminta izin untuk mengunjungi ayah angkatnya Bango Samparan di
Desa Karuman. Sesampainya disana, ia menceritakan pengalamannya di
taman Baboji kepada Bango Samparan dan menegaskan niatnya untuk membunuh
Tunggul Ametung serta kemudian mengawini Ken Dedes. Bango Samparan
member nasihat agar Ken Arok sebelum melaksanakan niatnya supaya pergi
dulu ke Lulumbang menemui pandai keris bernama Mpu Gandring, ia adalah
kawan karib Bango Samparan. Konon barang siapa kena tikam keris
buatannya pasti mati. Nasihatnya, supaya Ken Arok memesan keris
kepadanya. Hanya setelah keris pesanan itu selesai ia baru boleh
melaksanakan niatnya. Ken Arok berangkat ke Lulumbang dan memesan keris
kepada Mpu Gandring. Dalam waktu lima bulan, keris itu supaya sudah
selesai. Namun jawab Mpu Gandring, supaya ia diberi waktu setahun agar
matang pembuatannya. Ken Arok tetap pada permintaannya, lalu ia pergi.
Lima bulan kemudian, Ken Arok kembali ke Lulumbang untuk mengambil keris
pesanannya, namun keris itu sedang digerinda. Karena marahnya, keris
itu direbut dan ditikamkan pada Mpu Gandring, kemudian dilemparkan ke
lumpang pembebekan gerinda. Lumpang pun pecah terbelah. Dilemparkan lagi
ke landasan, namun landasan pun pecah berantakan. Ken Arok yakin bahwa
keris itu benar-benar ampuh. Sementara itu, Mpu Gandring yang sedang
berlelaku, mengumpat: “Hei Arok! Kamu dan anak cucumu sampai tujuh
keturunan akan mati karena keris itu juga!” setelah menjatuhkan umpat
itu, ia pun mati. Pikir Ken Arok: “Kalau kelak saya benar jadi orang
besar, anak cucu Gandring akan mendapat balas jasa,” lalu, Ken Arok pun
pulang tergesa-gesa ke Tumapel.
Di Tumapel, Ken Arok memiliki seorang sahabat karib bernama Kebo Hijo.
Kebo Hijo sangat dipercaya oleh Tunggul Ametung, tetapi wataknya suka
pamer. Ketika ia melihat keris Ken Arok yang berukiran kayu cangkring,
ia meminta Ken Arok untuk meminjamkan kepadanya. Memang itulah maksud
Ken Arok, keris kemudian dipinjamkan lalu dipamer-pamerkan Kebo Hijo
kepada orang banyak, sehingga segenap orang Tumapel tahu bahwa Kebo Hijo
mempunyai keris baru. Ken Arok menduga bahwa saat yang
dinanti-nantikannya telah tiba. Keris diambil oleh Ken Arok tanpa
sepengetahuan Kebo Hijo. Pada malam hari waktu telah sepi, Ken Arok
masuk ke rumah Tunggul Ametung, ia langsung menuju tempat tidur Tunggu
Ametung yang sedang tidur nyenyak, segera ditikamnya dengan keris
Gandring. Baru keesokan harinya diketahui bahwa Tunggul Ametung telah
mati ditusuk dengan keris milik Kebo Hijo yang masih tertancap di
dadanya. Dengan serta merta, Kebo Hijo disergap oleh sanak saudara
Tunggul Ametung, dikeroyok dan ditusuki dengan keris Gandring. Anaknya
Kebo Randi menangisi kematian ayahnya. Melihat peristiwa itu, iba hati
Ken Arok dan berjanji akan mengambilnya sebagai pekatik (abdi).
Sepeninggal Tunggul Ametung, Ken Arok menjadi akuwu di Tumapel dan
mengawini Ken Dedes. Di antara warga Tumapel, tidak ada seorangpun yang
berani menentang. Pada waktu itu Tumapel adalah daerah bawahan Daha
(Kediri), yang diperintah oleh Raja Kertajaya. Konon Raja Kertajaya juga
disebut sebagai Dandang Gendis. Ia sedang berselisih dengan para
pendeta Siwa-Budha, karena keinginannya untuk disembah sebagai Dewa.
Keinginan itu ditolak, karena belum pernah terjadi pendeta menyembah
raja. Untuk memperlihatkan kemampuannya, Kertajaya menancapkan tombaknya
di tanah dan duduk diatas ujungnya. Namun, para pendeta tetap pada
pendiriannya. Beberapa pendeta meninggalkan Daha dan pergi mencari
perlindungan di Tumapel. Hal ini menambah jumlah pengikut Ken Arok yang
sudah agak besar. Keturunan dan kerabat yang pernah berbuat baik kepada
Ken Arok dipanggil ke Tumapel untuk menerima balas jasa dan diminta
untuk menetap disana. Oleh para pengikutnya, Ken Arok diangkat sebagai
raja dan mengambil nama abhiseka sebagai Rajasa Sang Amurwabhumi. Sejak
saat itu, Ken Arok tidak lagi menghadap Raja Kertajaya di Daha. Hal itu
menimbulkan rasa curiga pada Kertajaya. Ken Arok diduga akan
memberontak. Kertajaya bersumbar bahwa Daha tidak akan dapat ditundukkan
oleh siapa pun, kecuali oleh Bhatara Guru (Dewa Siwa). Mendengar
sesumbar itu, Ken Arok memanggil para pendeta dan rakyatnya untuk
menyaksikan bahwa ia mengambil nama sebagai Bhatara Guru dan
memerintahkan tentara Tumapel untuk bergerak menyerbu Daha. Pertempuran
sengit antara tentara Tumapel dan Daha berkobar di sebelah utara Desa
Ganter. Dalam pertempuran itu, Mahisa Walungan dan Gubar Baleman,
hulubalang Daha, tewas. Sehingga bala tentara Daha terpukul mundur dan
lari mencari perlindungan. Raja Kertajaya pun melarikan diri mencari
perlindungan di dalam candi. Daha pun jauh dalam kekuasaan Tumapel pada
tahun 1222 Masehi.
Dari perkawinannya dengan Ken Dedes, Ken Arok memperoleh tiga orang
putera dan seorang puteri, yaitu Mahisa Wunga Teleng, Panji Saprang,
Agnibaya dan Dewi Rimbu. Dan perkawinan keduanya dengan Ken Umang, Ken
Arok juga mempunyai tiga putera dan seorang puteri yaitu Panji Tohjaya,
Panji Sudatu, Tuan Wregola dan Dewi Rambi. Putera sulung Ken Dedes
keturunan Tunggul Ametung bernama Anusapati.
Bertahun-tahun lamanya kisah pembunuhan Tunggul Ametung dirahasiakan
oleh Ken Dedes terhadap Anusapati. Namun, ketika Anusapati telah remaja
dan ia merasa diperlakukan lain daripada saudara-saudaranya oleh Sang
Amurwabhumi, muncullah rasa curiga di dalam hati Anusapati. Atas desakan
pengasuhnya, Anusapati bertanya kepada Ken Dedes, mengapa Sang
Amurwabhumi bersikap demikian. Jawab Ken Dedes, “Jika engkau ingin tahu,
ayahmu yang sebenarnya ialah mendiang Tunggul Ametung. Ayahmu telah
mati, ketika engkau masih di dalam kandungan. Pada waktu itu aku
dikawini oleh Sang Amurwabhumi.” Anusapati bertanya lagi, “Apa sebabnya
ayah meninggal?” Jawab Ken Dedes, “Dibunuh oleh Sang Amurwabhumi”. Pada
saat itu Ken Dedes terdiam, merasa telah membocorkan rahasia. Anusapati
bertanya lagi:”Ibunda, bolehkan saya melihat keris Gandring pusaka Sang
Amurwabhumi?” Keris pun diperlihatkan Ken Dedes kepada Anusapati.
Anusapati mempunyai seorang pengalasan berasal dari Desa Batil.
Pengalasan itu segera dipanggil dan diberi perintah untuk membunuh Sang
Amurwabhumi dengan keris Gandring. Tanpa membantah, pengalasan itu pun
pergi untuk membunuh Ken Arok. Dengan serta merta, Sang Amurwabhumi yang
sedang bersantap ditikam dari belakang, mati seketika itu juga. Ketika
itu hari Kamis Pon, wuku Landep, waktu senja matahari baru saja
tenggelam, tahun Saka 1169 (1297 Masehi). Setelah menikam, pengalasan
itu pun lari untuk member laporan kepada Anusapati. Anusapati kemudian
memberinya hadiah imbalan. Katanya:”Telah mati terbunuh, oleh hamba,
ayah paduka!” Dengan serta merta pula, pengalasan itu dihabisi hidupnya
oleh Anusapati. Karenanya tersiar kabar: “Sang Prabu mati kena amuk
orang dari Desa Batil. Anusapati telah membalaskan dendam dengan
membunuh pengalasan itu:. Rajasa Sang Amurwabhumi pun dicandikan di
Kagenengan.
Anusapati mempunyai seorang pengalasan berasal dari Desa Batil.
Pengalasan itu segera dipanggil dan diberi perintah untuk membunuh Sang
Amurwabhumi dengan keris Gandring. Tanpa membantah, pengalasan itu pun
pergi untuk membunuh Ken Arok. Dengan serta merta, Sang Amurwabhumi yang
sedang bersantap ditikam dari belakang, mati seketika itu juga. Ketika
itu hari Kamis Pon, wuku Landep, waktu senja matahari baru saja
tenggelam, tahun Saka 1169 (1297 Masehi). Setelah menikam, pengalasan
itu pun lari untuk member laporan kepada Anusapati. Anusapati kemudian
memberinya hadiah imbalan. Katanya:”Telah mati terbunuh, oleh hamba,
ayah paduka!” Dengan serta merta pula, pengalasan itu dihabisi hidupnya
oleh Anusapati. Karenanya tersiar kabar: “Sang Prabu mati kena amuk
orang dari Desa Batil. Anusapati telah membalaskan dendam dengan
membunuh pengalasan itu:. Rajasa Sang Amurwabhumi pun dicandikan di
Kagenengan
Selasa, 28 Oktober 2014
SEJARAH KERAJAAN KUTAI
Berdirinya Kerajaan Kutai
Letak
Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang
merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah
batu tulis yang disebut Yupa yang mana ditulis dengan huruf Pallawa dan
berbahasa Sanskerta tersebut diperkirakan berasal dari tahun 400 M (abad
ke-5). Prasasti Yupa tersebut merupakan prasasti tertua yang menyatakan
telah beridirinya suatu Kerajaan Hindu tertua yaitu Kerajaan Kutai.
Tidak
banyak informasi mengenai Kerajaan Kutai. Hanya 7 buah prasasti Yupa
terseubt lah sumbernya. Penggunaan nama Kerajaan Kutai sendiri
ditentukan oleh para ahli sejarah dengan mengambil nama dari tempat
ditemukannya prasasti Yupa tersebut.
Yupa
adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat
oleh para Brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Dituliskan bahwa
Raja Mulawarman, Raja yang baik dan kuat yang merupakan anak dari
Aswawarman dan merupakan cucu dari Raja Kudungga, telah memberikan 100
ekor sapi kepada para Brahmana.
Dari
prasati tersebut didapat bawah Kerajaan Kutai pertama kali didirikan
oleh Kudungga kemudian dilanjutkan oleh anaknya Aswawarman dan mencapai
puncak kejayaan pada masa Mulawarman (Anak Aswawarman). Menurut para
ahli sejarah nama Kudungga merupakan nama asli pribumi yang belum
tepengaruh oleh kebudayaan Hindu. Namun anaknya, Aswawarman diduga telah
memeluk agama Hindu atas dasar kata 'warman' pada namnya yang merupakan
kata yang berasal dari bahasa Sanskerta.
Kejayaan Kerajaan Kutai
Tidak
banyak informasi mengenai Kerajaan Kutai yang temukan. Tetapi menurut
prasasti Yupa, puncak kejayaan Kerajan Kutai berada pada masa
kepemerintahan Raja Mulawarman. Pada masa pemerintahan Mulawarman,
kekuasaan Kerajaan Kutai hampir meliputi seluruh wilayah Kalimantan
Timur. Rakyat Kerajaan Kutai pun hidup sejahtera dan makmur.
Yupa |
Keruntuhan Kerajaan Kutai
Kerajaan
Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan melawan Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja
dari Kerajaan Kutai Kartanegara. Kerajaan Kutai dan Kerajaan Kutai
Kartanegara merupakan dua buah kerajaan yang berbeda. Kerajaan Kutai
Kartanegara berdiri pada abad ke-13 di Kutai Lama. Terdapatnya dua
kerajaan yang berada di sungai Mahakam tersebut menimbulkan friksi
diantara keduanya. Pada abad ke-16 terjadi peperangan diantara kedua
Kerajaan tersebut.
Raja-raja Kerajaan Kutai
Berikut di bawah ini merupakan daftar raja-raja yang pernah memimpin Kerjaan Kutai, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
- Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
- Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
- Maharaja Marawijaya Warman
- Maharaja Gajayana Warman
- Maharaja Tungga Warman
- Maharaja Jayanaga Warman
- Maharaja Nalasinga Warman
- Maharaja Nala Parana Tungga
- Maharaja Gadingga Warman Dewa
- Maharaja Indra Warman Dewa
- Maharaja Sangga Warman Dewa
- Maharaja Candrawarman
- Maharaja Sri Langka Dewa
- Maharaja Guna Parana Dewa
- Maharaja Wijaya Warman
- Maharaja Sri Aji Dewa
- Maharaja Mulia Putera
- Maharaja Nala Pandita
- Maharaja Indra Paruta Dewa
- Maharaja Dharma Setia
Kehidupan Sosial-Ekonomi dan Kebudayaan Kerajaan Kutai
Melihat
bahwa letak Kerajaan Kutai pada jalur perdagangan dan pelayaran antara
Barat dan Timur, maka aktivitas perdagangan menjadi mata pencaharian
yang utama. Rakyat Kutai sudah aktif terlibat dalam perdagangan
internasional, dan tentu saja mereka berdagang pula sampai ke perairan
Laut Jawa dan Indonesia Timur untuk mencari barang-barang dagangan yang
laku di pasaran Internasional.
MANFAAT KUNYIT
Malahan belakangan ini, semakin marak produk-produk kecantikan dengan menggunakan bahan dasar kunyit. Hal tersebut tidak lain karena kunyit memang bermanfaat untuk kecantikan. Salah satunya untuk menghaluskan kulit dan menghilangkan noda hitam di wajah.
Manfaat dan Khasiat Kunyit
Antioksidan dan fitonutrien dalam kunyit meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga membuat Anda sehat. Kurkumin yang terkandung dalam kunyit juga hadir dengan antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, dan sifat anti-glikemik. Sifat ini dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mencegah beberapa penyakit, termasuk diabetes.
- Kunyit membantu menyembuhkan luka lebih cepat, sebagai antiseptik alami.
- Kunyit mengurangi kemungkinan terkena kanker karena punya sifat anti-kanker.
- Kunyit memberikan kontribusi dalam pertumbuhan sel dan meremajakan sel. Dengan cara ini, Anda dapat memperlambat proses penuaan.
- Dapat mendetoksifikasi racun berbahaya dan bahan kimia dari tubuh Anda.
- Rheumatoid dapat disembuhkan dengan kunyit karena mengandung anti-inflamasi.
- Kunyit dapat memainkan peran penting dalam hal mencegah leukemia.
- Memasukkan kunyit dalam diet Anda sehari-hari dapat membantu Anda meningkatkan tingkat kekebalan tubuh Anda. Selain itu juga menjaga Anda aman dari berbagai penyakit.
- Kunyit adalah rempah-rempah yang ideal untuk Anda jika Anda ingin menurunkan berat badan, karena dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh Anda, membantu Anda mengelola berat badan Anda secara efektif.
- Kunyit dapat menyembuhkan pigmentasi yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
- Mencegah proses penuaan karena punya sifat antioksidan.
- Sebagai salah satu komponen yang membantu melembapkan kulit dan mengurangi kekeringan.
- Menyembuhkan memar dan mencerahkan luka bekas terbakar.
- Membersihkan kulit wajah, membuat kulit Anda bersinar, dan warna kulit cerah.
- Membantu melawan gangguan kulit, seperti eksim, psoriasis, dan ruam merah, juga membantu meringankan stretch mark atau selulit.
Mengatur insulin
Ini adalah salah satu peran dari kunyit terhadap diabetes. Pankreas menghasilkan insulin dalam tubuh manusia, anti-glikemik dalam kunyit mengatur dan menyeimbangkan kadar insulin, serta mencegah resistensi insulin dengan menurunkan gula darah juga trigliserida dalam tubuh.
Mengurangi lemak
Diabetes sering disertai dengan kenaikan berat badan. Selain itu, kelebihan berat badan adalah salah satu penyebab diabetes. Jadi, kunyit membantu mencegah diabetes dengan mengendalikan berat badan melalui kandungan kurkumin. Selain itu, kandungan kurkumin juga dapat menghilangkan dan mencegah akumulasi lemak berbahaya pada tubuh.
Mencegah infeksi
Patogen seperti virus Coxsackie B4 dikatakan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-1. Sifat antivirus, anti-bakteri, dan antibiotik kunyit dapat mencegah infeksi ini yang pada akhirnya mengobati diabetes dan mengontrolnya.
Cara Membuat Ramuan Kunyit
Pengobatan menggunakan kunyit bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu pengobatan luar dan pengobatan dari dalam. Untuk pengobatan dalam biasanya kunyit dijadikan minuman atau sebagai jamu. Untuk pengobatan luar, kunyit bisa diparut dan dijadikan masker. Bisa juga dibuat salep dan ditempelkan pada bagian yang sakit.
Untuk Pengobatan Dalam
Untuk penggunaan internal, Anda bisa mengonsumsi satu sendok teh kunyit bubuk. Bisa dicampur dengan susu atau gula. Tambahkan air hangat, aduk, dan minum secara teratur. Minum setiap hari dan lihat manfaatnya untuk kulit Anda.
Untuk Pengobatan Luar
Sementara untuk penggunaan eksternal, Anda bisa membuat pasta kunyit dengan tepung buncis dan sedikit air. Terapkan pasta ini sebagai masker, diamkan selama 10 menit, lalu bilas. Lihat perbedaan yang terjadi pada kulit wajah Anda.
Mengobati Keputihan dengan Kunyit
Untuk keputihan, Anda dapat menggunakan dua rimpang kunyit, satu genggam daun beluntas, satu gagang buah asam, sepotong gula kelapa atau aren. Semua bahan direbus hingga mendidih dengan menggunakan satu liter air kemudian disaring. Minumlah secara rutin sati gelas sehari.
Mengobati Koreng dan Gatal
Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan kunyit yang ditumbuk dan dicampur dengan minyak, lalu dioleskan di area yang bermasalah.
SEJARAH CANDI DIENG
Candi Dieng
Candi Dieng pertama kali diketemukan kembali pada tahun 1814. Ketika itu seorang tentara Inggris yang sedang berwisata ke daerah Dieng melihat sekumpulan candi yang terendam dalam genangan air telaga. Pada tahun 1956, Van Kinsbergen memimpin upaya pengeringan telaga tempat kumpulan candi tersebut berada. Upaya pembersihan dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1864, dilanjutkan dengan pencatatan dan pengambilan gambar oleh Van Kinsbergen. Luas keseluruhan kompleks Candi Dieng mencapai sekitar 1.8 x 0.8 km2. Candi-candi di kawasan Candi Dieng terbagi dalam 3 kelompok dan 1 candi yang berdiri sendiri yang dinamakan berdasarkan nama tokoh dalam cerita wayang yang diadopsi dari Kitab Mahabarata. Ketiga kelompok candi tersebut adalah Kelompok Arjuna, Kelompok Gatutkaca, Kelompok Dwarawati dan satu candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima. a. Kelompok Arjuna Atap candi berbentuk kubus bersusun, makin ke atas makin mengecil. Bagian atas dan puncak atap sudah hancur. Di setiap sisi masing-masing kubus terdapat relung dan di setiap sudut terdapat hiasan berbentuk seperti mahkota bulat berujung runcing. Sebagian besar hiasan tersebut sudah rusak. |
KESENIAN KETOPRAK
Hampir sama dengan Ludruk, Ketoprak merupakan drama tradisional yang
diperagakan oleh sebuah grup kesenian dan digelarkan di sebuah panggung
dengan mengambil cerita dari sejarah, cerita panji, dongeng dan lainnya
dengan diselingi lawak.Ketoprak muncul pada tahun ± 1922 pada masa
Mangkunegaran. Kesenian ini diiringi musik dari gamelan yang berupa
lesung, alu, kendang dan seruling.
Karena cerita atau pantun-pantunnya merupakan sindiran kepada Pemerintah atau Kerajaan maka kesenian ketoprak ini dilarang. Namun kesenian rakyat ini akhirnya tetap berkembang di pedesaan/ pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dengan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang sesuai dengan keperluan ceritanya.
Adapun ciri khas dari Ketoprak ini dilakukan dengan dialog bahasa Jawa. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita) seperti Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.
Sejarah Ketoprak
Semula ketoprak merupakan hiburan rakyat yang diciptakan oleh masyarakat di luar kerajaan. Mereka menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja, pejuang, pangeran, putri, dan siapa pun yang mereka inginkan. Pada perkembangannya, hiburan ketoprak juga diminati oleh anggota kerajaan, dan di setiap penampilannya selalu ada pelawak yang membuat ketoprak terasa semakin hidup.
Pada awal abad 19 ketoprak dipentaskan di pendapa Wreksodiningrat, seorang bangsawan Kraton Solo. Saat itu, pentas ketoprak menggunakan cerita sederhana dan iringan instrumen gamelan. Tahun 1924, muncul kelompok ketoprak kelilingan Langen Budi Wanodya, pentas di daerah Demangan Yogya. Karena mudah ditirukan, bermunculan grup ketoprak. Hampir setiap kampung memiliki grup ketoprak.
Tahun 1925, format Ketoprak berubah bukan hanya alat musik yang menggunakan biola, beberapa instrumen dan rebana, tapi juga cerita berkembang tak hanya ungkapan syukur petani namun merambah problem sosial masyarakat. "Tahun 1925-1926 ini disepakati sebagai periode ketoprak peralihan. Iringan musik menggunakan seperangkat gamelan dan cerita berkembang bersumber pada sejarah masa lampau, tata kostum dan tata pentas mulai mengalami kemajuan.
Tahun 1940-an ketoprak sangat dikenal masyarakat dampak disiarkan radio (RRI Yogya) yang semula bernama MAVRO. Tahun 1950-1960 ketoprak berkembang menjadi primadona pertunjukan masyarakat. Namun tahun 1966-1969, ketoprak mati akibat pergolakan politik di Indonesia. Mulai tahun 1970-an, ketoprak dibangkitkan lagi oleh pemerintah Orde Baru lewat institusi militer Kodim, Korem dan Kodam.
Tahun 1990 muncul ketoprak plesetan (humor) di Yogya. Dengan menggunakan pola baru membuat ketoprak kembali berubah, karena banyak mengadopsi idiom-idiom teater modern yang diolah dan dikemas dalam sebuah pentas ketoprak. Maka muncul istilah ketoprak garapan yang menawarkan konsep baru.
Dalam penyajian atau pementasannya menggunakan bahasa Jawa ini memiliki cerita yang beragam dan menarik. Mirip dengan teater, pertunjukan ini diisi dengan dialog-dialog yang membawa penonton merasakan atmosfir “dunia” Jawa pada masa Raja-Raja berkuasa.
Ceritanya diambil dari mana saja, baik dari sejarah tanah Jawa hingga cerita-cerita fantasi. Penampilannya juga selalu disertai tembang-tembang Jawa yang disisipkan di beberapa bagian cerita, sehingga dapat juga dibilang ketoprak di satu pihak mirip dengan operet.
Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan atau lakon.
Pada awalnya, ketoprak menggunakan iringan suara lesung dan alu yang biasa digunakan sebagai alat penumbuk padi. Alat-alat ini menimbulkan suara: prak, prak, prak, yang merupakan asal dari kata ketoprak. Namun saat ini jalan cerita ketoprak diiringi oleh irama gamelan dan keprak yang tak henti. Dan ini sangat menarik dinikmati, terutama apabila memang pertunjukan ketoprak yang disuguhkan mengangkat cerita humor yang dapat mengundang tawa.
Ketoprak Lesung
Sesuai dengan namanya, alat musik yang dipergunakan dalam Ketoprak ini
terdiri dari lesung, kendang, terbang dan seruling. Ceritera yang
dibawakan adalah kisah-kisah rakyat yang berkisar pada kehidupan di
pademangan - pademangan, ketika para demang membicarakan masalah
penanggulangan hama yang sedang melanda desa mereka atau
ceritera-ceritera tentang Pak Tani dan Mbok Tani dalam mengolah sawah
mereka.
Oleh karena itu kostum yang dipakaipun seperti keadaan mereka sehari hari sebagai penduduk pedesaan, ditambah dengan sedikit make up yang bersifat realis.
Untuk mementaskan Ketoprak Lesung dibutuhkan pendukung sebanyak ± 22 orang, yaitu 15 orang untuk pemain (pria dan wanita) dan 7 orang sebagai pemusik. Dalam pertunjukan ini tidak dikenal adanya vokalis khusus atau waranggana. Vokal untuk mengiringi musik dilakukan bersama-sama baik oleh pemusik maupun pemain.
Pertunjukan Ketoprak Lesung ini menggunakan pentas berupa arena dengan desain lantai yang berbentuk lingkaran. Sampai sekarang Ketoprak Lesung yang ada masih mempertahankan alat penerangan berupa obor, tetapi ada juga pertunjukan Ketoprak Lesung yang menggunakan lampu.
Salah satu perbedaan Ketoprak Lesung dengan Ketoprak Gamelan adalah adanya unsur tari. Pada waktu masuk atau keluar panggung atau kegiatan lain pemain Ketoprak Lesung melakukannya dengan tarian yang bersifat improvisasi.
Lama pertunjukan Ketoprak Lesung ini tergantung pada kebutuhan. Bila diminta bermain semalam suntuk maupun setengah malam pemain ketoprak ini akan menyesuaikan diri dengan mengambil lakon yang tepat untuk itu, akan tetapi dengan catatan bahwa pertunjukan hanya dilakukan pada malam hari.
Ketoprak Gamelan
Meskipun merupakan perkembangan lebih lanjut Ketoprak Lesung akan tetapi
fungsi pertunjukan Ketoprak Gamelan ini tidak berubah, yaitu sebagai
hiburan bagi masyarakat, yang kadang-kadang menyelipkan penerangan
penerangan dari pemerintah kepada mereka.
Hanya saja ceritera yang dimainkan dalam Ketoprak Gamelan ini lebih banyak diambil dari ceritera babad tentang kerajaan-kerajaan yang pernah ada, terutama di Jawa. Untuk mementaskan Ketoprak diperlukan pendukung sebanyak kurang lebih 34 orang pemain, penabuh gamelan, waranggana, dan dalang.
Lama pertunjukan untuk setiap pementasan mencapai 7 sampai 8 jam, dan bisa dilakukan baik siang maupun malam hari. Dalam pertunjukan Ketoprak ini para aktor biasanya berpedoman pada naskah singkat yang dibuat oleh dalang. Naskah ini hanya memuat pedoman tentang adegan apa saja yang harus ditampilkan dari inti dan ceritera yang dipentaskan. Dialog, blocking dan lain-lain permainan di panggung sepenuhnya dilakukan oleh pemain secara improvisasi. Ketoprak ini menggunakan alat musik yang berupa gamelan Jawa lengkap pelog dan slendro, atau slendro saja.
Para pemain Ketoprak memakai kostum dan make up yang bersifat realis sesuai dengan peran dan waktu ketika mereka tampil. Tempat pertunjukan berupa pentas berbentuk panggung dengan dekorasi (latar belakang) yang bersifat realis (sesuai dengan lokasi kejadian, misalnya di hutan, di kraton dan lain-lain). Demikian juga dialog yang diucapkan para pemainnya.
Ketoprak Gamelan dapat dikatakan sebagai drama tradisional yang biasanya mengambil ceritera tentang kerajaan-kerajaan tempo dulu. Sebelum permainan utama ketoprak di mulai, biasanya disuguhkan terlebih dahulu pertunjukan extra berupa tari-tarian yang tidak ada hubungannya dengan ceritera yang akan dimainkan.
Modernisasi Ketoprak
Seiring berkembangnya jaman, budaya-budaya tradisional harus dapat
berkompromi dan beradaptasi dengan jaman sekarang agar mereka bisa
bertahan. Modernisasi ini bertujuan agar budaya tradisional Indonesia
tidak punah. Beberapa tayangan di televisi yang berhasil mempertahankan
budaya ketoprak adalah Ketoprak Jenaka, Ketoprak Humor, Ketoprak Canda,
Ketoprak Jampi Stres dan Ketoprak Plesetan. Tayangan-tayangan televisi
di atas telah dimodifikasi sedemikian sehingga mereka dapat beradaptasi
dengan jaman sekarang, tetapi tidak kehilangan esensi mereka sebagai
kebudayaan tradisional.
Menurut data Survey Research Indonesia, salah satu lembaga pemeringkat acara televisi, akhir Juni 2000, rating (peringkat) Ketoprak Canda 5. Artinya, acara itu ditonton oleh 5% dari sejumlah pemirsa di beberapa kota yang disurvai. Sementara Ketoprak Humor mengumpulkan rating 9. Dari angka-angka di atas, dapat kita lihat bahwa modernisasi ketoprak di Indonesia cukup berhasil.
Foto-Foto Adegan Ketoprak
Karena cerita atau pantun-pantunnya merupakan sindiran kepada Pemerintah atau Kerajaan maka kesenian ketoprak ini dilarang. Namun kesenian rakyat ini akhirnya tetap berkembang di pedesaan/ pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dengan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang sesuai dengan keperluan ceritanya.
Adapun ciri khas dari Ketoprak ini dilakukan dengan dialog bahasa Jawa. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita) seperti Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.
Sejarah Ketoprak
Semula ketoprak merupakan hiburan rakyat yang diciptakan oleh masyarakat di luar kerajaan. Mereka menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja, pejuang, pangeran, putri, dan siapa pun yang mereka inginkan. Pada perkembangannya, hiburan ketoprak juga diminati oleh anggota kerajaan, dan di setiap penampilannya selalu ada pelawak yang membuat ketoprak terasa semakin hidup.
Pada awal abad 19 ketoprak dipentaskan di pendapa Wreksodiningrat, seorang bangsawan Kraton Solo. Saat itu, pentas ketoprak menggunakan cerita sederhana dan iringan instrumen gamelan. Tahun 1924, muncul kelompok ketoprak kelilingan Langen Budi Wanodya, pentas di daerah Demangan Yogya. Karena mudah ditirukan, bermunculan grup ketoprak. Hampir setiap kampung memiliki grup ketoprak.
Tahun 1925, format Ketoprak berubah bukan hanya alat musik yang menggunakan biola, beberapa instrumen dan rebana, tapi juga cerita berkembang tak hanya ungkapan syukur petani namun merambah problem sosial masyarakat. "Tahun 1925-1926 ini disepakati sebagai periode ketoprak peralihan. Iringan musik menggunakan seperangkat gamelan dan cerita berkembang bersumber pada sejarah masa lampau, tata kostum dan tata pentas mulai mengalami kemajuan.
Tahun 1940-an ketoprak sangat dikenal masyarakat dampak disiarkan radio (RRI Yogya) yang semula bernama MAVRO. Tahun 1950-1960 ketoprak berkembang menjadi primadona pertunjukan masyarakat. Namun tahun 1966-1969, ketoprak mati akibat pergolakan politik di Indonesia. Mulai tahun 1970-an, ketoprak dibangkitkan lagi oleh pemerintah Orde Baru lewat institusi militer Kodim, Korem dan Kodam.
Tahun 1990 muncul ketoprak plesetan (humor) di Yogya. Dengan menggunakan pola baru membuat ketoprak kembali berubah, karena banyak mengadopsi idiom-idiom teater modern yang diolah dan dikemas dalam sebuah pentas ketoprak. Maka muncul istilah ketoprak garapan yang menawarkan konsep baru.
Dalam penyajian atau pementasannya menggunakan bahasa Jawa ini memiliki cerita yang beragam dan menarik. Mirip dengan teater, pertunjukan ini diisi dengan dialog-dialog yang membawa penonton merasakan atmosfir “dunia” Jawa pada masa Raja-Raja berkuasa.
Ceritanya diambil dari mana saja, baik dari sejarah tanah Jawa hingga cerita-cerita fantasi. Penampilannya juga selalu disertai tembang-tembang Jawa yang disisipkan di beberapa bagian cerita, sehingga dapat juga dibilang ketoprak di satu pihak mirip dengan operet.
Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan atau lakon.
Pada awalnya, ketoprak menggunakan iringan suara lesung dan alu yang biasa digunakan sebagai alat penumbuk padi. Alat-alat ini menimbulkan suara: prak, prak, prak, yang merupakan asal dari kata ketoprak. Namun saat ini jalan cerita ketoprak diiringi oleh irama gamelan dan keprak yang tak henti. Dan ini sangat menarik dinikmati, terutama apabila memang pertunjukan ketoprak yang disuguhkan mengangkat cerita humor yang dapat mengundang tawa.
Ketoprak Lesung
Oleh karena itu kostum yang dipakaipun seperti keadaan mereka sehari hari sebagai penduduk pedesaan, ditambah dengan sedikit make up yang bersifat realis.
Untuk mementaskan Ketoprak Lesung dibutuhkan pendukung sebanyak ± 22 orang, yaitu 15 orang untuk pemain (pria dan wanita) dan 7 orang sebagai pemusik. Dalam pertunjukan ini tidak dikenal adanya vokalis khusus atau waranggana. Vokal untuk mengiringi musik dilakukan bersama-sama baik oleh pemusik maupun pemain.
Pertunjukan Ketoprak Lesung ini menggunakan pentas berupa arena dengan desain lantai yang berbentuk lingkaran. Sampai sekarang Ketoprak Lesung yang ada masih mempertahankan alat penerangan berupa obor, tetapi ada juga pertunjukan Ketoprak Lesung yang menggunakan lampu.
Salah satu perbedaan Ketoprak Lesung dengan Ketoprak Gamelan adalah adanya unsur tari. Pada waktu masuk atau keluar panggung atau kegiatan lain pemain Ketoprak Lesung melakukannya dengan tarian yang bersifat improvisasi.
Lama pertunjukan Ketoprak Lesung ini tergantung pada kebutuhan. Bila diminta bermain semalam suntuk maupun setengah malam pemain ketoprak ini akan menyesuaikan diri dengan mengambil lakon yang tepat untuk itu, akan tetapi dengan catatan bahwa pertunjukan hanya dilakukan pada malam hari.
Ketoprak Gamelan
Hanya saja ceritera yang dimainkan dalam Ketoprak Gamelan ini lebih banyak diambil dari ceritera babad tentang kerajaan-kerajaan yang pernah ada, terutama di Jawa. Untuk mementaskan Ketoprak diperlukan pendukung sebanyak kurang lebih 34 orang pemain, penabuh gamelan, waranggana, dan dalang.
Lama pertunjukan untuk setiap pementasan mencapai 7 sampai 8 jam, dan bisa dilakukan baik siang maupun malam hari. Dalam pertunjukan Ketoprak ini para aktor biasanya berpedoman pada naskah singkat yang dibuat oleh dalang. Naskah ini hanya memuat pedoman tentang adegan apa saja yang harus ditampilkan dari inti dan ceritera yang dipentaskan. Dialog, blocking dan lain-lain permainan di panggung sepenuhnya dilakukan oleh pemain secara improvisasi. Ketoprak ini menggunakan alat musik yang berupa gamelan Jawa lengkap pelog dan slendro, atau slendro saja.
Para pemain Ketoprak memakai kostum dan make up yang bersifat realis sesuai dengan peran dan waktu ketika mereka tampil. Tempat pertunjukan berupa pentas berbentuk panggung dengan dekorasi (latar belakang) yang bersifat realis (sesuai dengan lokasi kejadian, misalnya di hutan, di kraton dan lain-lain). Demikian juga dialog yang diucapkan para pemainnya.
Ketoprak Gamelan dapat dikatakan sebagai drama tradisional yang biasanya mengambil ceritera tentang kerajaan-kerajaan tempo dulu. Sebelum permainan utama ketoprak di mulai, biasanya disuguhkan terlebih dahulu pertunjukan extra berupa tari-tarian yang tidak ada hubungannya dengan ceritera yang akan dimainkan.
Modernisasi Ketoprak
Menurut data Survey Research Indonesia, salah satu lembaga pemeringkat acara televisi, akhir Juni 2000, rating (peringkat) Ketoprak Canda 5. Artinya, acara itu ditonton oleh 5% dari sejumlah pemirsa di beberapa kota yang disurvai. Sementara Ketoprak Humor mengumpulkan rating 9. Dari angka-angka di atas, dapat kita lihat bahwa modernisasi ketoprak di Indonesia cukup berhasil.
Foto-Foto Adegan Ketoprak
LISTRIK DINAMIS
LISTRIK DINAMIS
Listrik
Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada
listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan
listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian
bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar.
sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung
hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri
tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang
tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh
hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat
disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan.
Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus.
tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan
adalah ohm.
ARUS LISTRIK
Arus
listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar
didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik
(Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
(Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
I = Q/t
|
Secara matematis dapat
dituliskan:
I = arus listrik (A) Q = muatan listrik (C) t = selang waktu |
Contoh cara menghitung arus
listrik:
1. Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama
0,5 menit.
Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 60 C
t = 0,5 menit
= 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
Diketahui: Q = 60 C
t = 0,5 menit
= 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
I = Q/t
I = 60 / 30
I = 2 ampere
Jadi besar kuat arus listrik
yang mengalir pada penghantar 2 ampere.
Arus
listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh
arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam
satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang
sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap
arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus
listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak
1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Fisika
Arus yang mengalir masuk
suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari percabangan
tersebut. i1 + i4 = i2 + i3
Untuk arus yang konstan,
besar arus I dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:
I=Q/t
di mana I adalah
arus listrik, Q adalah muatan listrik,
dan t adalah waktu (time).
Sedangkan secara umum, arus
listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah
I =dQ/dt
Dengan demikian dapat
ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0
hingga t melalui integrasi:
Sesuai dengan persamaan di
atas, arus listrik adalah besaran skalar karena baik muatan Q maupun waktu t merupakan
besaran skalar. Dalam banyak hal sering digambarkan arus listrik dalam
suatu sirkuit menggunakan panah, salah satunya seperti pada diagram di
atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak membutuhkan operasi vektor. Pada
diagram di atas ditunjukkan arus mengalir masuk melalui dua percabangan dan
mengalir keluar melalui dua percabangan lain. Karena muatan listrik
adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir
keluar haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke
dalam sehingga i1 + i4 = i2 + i3.
Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan arah dalam ruang.
Arah arus
DeFinisi arus listrik yang
mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-) baterai (kebalikan
arah untuk gerakan elektronnya)
Pada
diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel bermuatan
positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus konvensional.
Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif baterai menuju
ke kutub negatif. Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam sebuah
penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan
negatif yang didorong olehmedan listrik mengalir berlawan arah dengan
arus konvensional. Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut
ini:
Panah arus digambarkan searah
dengan arah pergerakan seharusnya dari pembawa muatan positif, walaupun pada
kenyataannya pembawa muatan adalah muatan negatif dan bergerak pada arah
berlawanan.
Konvensi demikian dapat
digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat diasumsikan bahwa pergerakan
pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan
negatif.
Rapat arus
Rapat
arus (bahasa Inggris: current
density)
adalah aliran muatan pada suatu luas penampang tertentu di suatu titik
penghantar.]Dalam SI, rapat arus memiliki satuan Ampere
per meter persegi (A/m2).
di mana I adalah
arus pada penghantar, vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah
sama dengan kecepatan gerak muatan jika muatannya positif dan berlawan
arah jika muatannya negatif, dan dA adalah vektor luas
elemen yang tegak lurus terhadap elemen. Jika arus listrik seragam
sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga
seragam dan sejajar terhadap dA
di mana A adalah
luas penampang total dan J adalah rapat arus dalam satuan A/m2.
Kelajuan hanyutan
Saat
sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya
bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih
ke arah mana pun juga. Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui
penghantar, elektron tetap bergerak secara acak namun mereka cenderung hanyut
sepanjang penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang
menghasilkan aliran arus. Tingkat kelajuan
hanyutan (bahasa Inggris: drift
speed)
dalam penghantar adalah kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, yaitu
antara 10-5 dan 10-4 m/s dibandingkan dengan
sekitar 106 m/s pada sebuah penghantar tembaga.
TEGANGAN LISTRIK
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang
dapat menghasilkan beda potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial
listrik diukur dalam satuan volt (V). Alat yang digunakan adalah
volmeter.
Beda
potensial adalah usaha yang digunakan untuk memindahkan
satuan muatan listrik . hubungan antara energi listrik, muatan
listrik dan beda potensial dapat dituliskan dalam persamaan:
V= W/ Q
V =
Beda potensial listrik dalam volt (V)
W =
energi listrik dalam joule (J)
Q =
muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus
listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung penghantar
terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik
adalah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan hambatan
(beban).
Contoh,
Beda potensial antara ujung penghantaradalah 12 volt, hitunglah besarnya energi
listrik jika jumlah muatan yang mengalir sebesar 4 coulomb.
Diketahui:
V =
12 volt
Q = 4
C
W = ?
Jawab:
W =
V. Q
W =
12 volt x 4 C
W =
48 joule
Dalam
rangkaian tertutup pemasangan voltmeter dan amperemeter dapat dilakukan
bersama-sama. Voltmeter dipasang paralel terhadap hambatan dan amperemeter
dipasang seri terhadap hambatan. Di laboratorium volmeter dapat dibuat dari
rangkaian basic mater dan multiplier, sedangkan ampere meter dapat di buat dari
rangkaian basic meter dan shun. Baik shun maupun multiplier memiliki batas
ukur. Oleh karena itu dalam pembacaan sekalanya perlu diperhatikan antara batas
ukur dan pembacaan pada skala basic meter. Berikut ini cara menggunakan basic
meter dan cara pembacaannya.
Dalam
rangkaian listrik, volt meter dipasang paralel terhadap alat listrik.
Jika
voltmeternya dengan menggunakan kombinasi basic meter dan multiplier, maka
pembacaan hasil pengukurannya perlu memperhatikan sekala maksimum dan batas
ukurnya.
Batas
ukur maksimumnya = 10 volt
Sekala
maksimumnya = 30 volt
Pengukuran
dengan menggunakan basic mater dan multiplier yang memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
Contoh,
Batas ukur multiplier adalah 12 volt, skala maksimum basik meter adalah 120
volt, jika jarum pada saat digunakan menunjukkan angka 40, maka hitunglah
besrnya tegangan listrik yang terukur
Diketahui:
Batas
ukur : 12 volt
Skala
maksimum : 120 volt
Pembacaan
skala = 40
Jawab:
Hasil
pengukuran = (12/120) x 40 volt
=
0,1 x 40 volt
=
4 volt
HUKUM OHM
Hukum Ohm merupakan
hukum dasar dalam rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara
tegangan, kuat arus dan hambatan listrik dalam rangkaian.
|
Besarnya
tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik.
Pernyataan ini di kenal sebagai hukum Ohm. Hal ini menyatakan bahwa
tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam
rangkaian bertambah. Hubungan tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan
matematika.
V ~ I
atau
V = R
I (Hukum Ohm)
R
adalah konstanta yang disebut hambatan penghantar, satuannya adalah ohm (W)
Contoh, Arus
listrik sebesar 2 A mengalir dalam rangkaian yang memiliki hambatan sebesar 2
ohm, hitunglah besarnya beda potensial antara ujung-ujung hambatan tersebut.
Diketahui:
I = 2
A
R = 2
ohm
V = ?
Jawab:
V = I
x R
V = 2
A x 2 ohm
V = 4
volt
Jika
dalam hambatan R mengalir arus listrik I, maka antara ujung-ujung hambatan
timbul beda potensial V.
V = IR
Jika
diantara ujung-ujung hambatan R terdapat beda potensial V, maka dalam hambatan
pasti mengalir arus listrik I
I = V/R
Jika
arus listrik I mengalir dalam suatu penghantar dan antara ujung-ujung
penghantar muncul beda potensial V, maka dalam penghantar tersebut terdapat
hambatan.
R = V/I
Langganan:
Postingan (Atom)